Kota Malang, blok-a.com – Komisi A DPRD Kota Malang, Suyadi beri catatan terkait ketersediaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berstatus negeri di Kota Malang.
Hal itu diungkapkannya saat Rapat Paripurna DPRD tentang tanggapan fraksi terkait LKPJ Walikota Periode 2023 beberapa waktu lalu.
Perwakilan Fraksi Damai Demokrasi Indonesia ini menjelaskan, jumlah PAUD yang negeri di Kota Malang sangat kurang.
Dia menyebut bahwa saat ini terdapat 26 ribu anak usia dini tinggal di Kota Malang. Sementara lembaga PAUD di Kota Malang yang berstatus negeri hanya ada 4.
Dengan data yang dikantonginya itu, dia menilai bahwa pendidikan usia dini masih dianggap sebelah mata oleh Pemkot Malang.
“Pendidikan anak usia dini jangan dianggap sebelah mata, karena Vygotsky menyatakan bahwa usia keemasan atau golden age harus diperhatikan,” tuturnya.
Sementara, PAUD berstatus negeri ini penting karena mampu mendidik anak usia dini secara profesional. Sementara menurut Suyadi, banyak orang tua yang akhirnya menitipkan anaknya ke lembaga swasta yang diselenggarakan kader-kader di RT-RW.
“Banyak masyarakat Kota Malang yang akhirnya menitipkan anak-anak mereka ke pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK di seluruh RT-RW di Kota Malang. Ada banyak sekali, namun penyelenggaranya hanya kader-kader,” tutur Suyadi.
Menanggapi hal ini, Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat saat ditemui di sela kegiatannya mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan solusi permasalahan tersebut.
Sementara untuk solusi jangka pendeknya, dalam waktu dekat ia sedang mengupayakan untuk memberikan status negeri ke salah satu TK non-negeri di Kota Malang.
“Untuk TK nanti kita akan me-negrikan satu. Saya kemarin pada saat STMJ (Senam Tahes Mbois Jumat) juga melihat di TK Model, dan saya minta ke Bapak Kadis Dikbud untuk di-negerikan,” terang Wahyu.
Setelah berbagai proses administrasi selesai, TK Model akan menjadi TK Negeri kelima di Kota Malang. Wahyu mengatakan, TK Model dipilih karena beberapa alasan.
“Salah satu alasannya memang karena peminatnya banyak, selain itu pada saat ini juga masih berada dalam satu kesatuan dengan SD Model,” terang Wahyu. (art/bob)