Kabupaten Malang, blok-a.com – Kebakaran menimpa Pabrik Pengolahan Kerupuk dan Marakoni di Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, Rabu (12/6/2024). Akibat kejadian tersebut kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Kapolsek Pakis, AKP Sunarko Rusbiyanto menerangkan kebakaran tersebut diketahui oleh warga sekitar sekitar pukul 00.20 WIB. Selanjutnya, warga menginformasikan salah satu karyawan pabrik, Wawan (24).
Melihat api yang kian membesar, Wawan kemudian menginformasikan kepada Noval selaku anak pemilik pabrik. Mereka kemudian membuka gudang yang sudah terbakar. Kebakaran di pabrik tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Pakis dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang.
Menerima laporan tersebut, selanjutnya anggota kepolisian mendatangi lokasi kejadian. Dilaporkan sekitar pukul 00.40 WIB 2 Unit Damkar Kabupaten Malang tiba di lokasi Kebakaran selanjutnya melakukan Pemadaman.
“Ada dua unit Damkar Kabupaten Malang lagi yang tiba di lokasi sekitar pukul 00.50 WIB,” ujar Sunarko saat dikonfirmasi, Rabu (12/6/2024).
Hingga pukul 03.00 WIB api terus membesar, karena antara bangunan tempat penggorengan dan tempat bahan mentah kerupuk yang siap digoreng berada di tempat yang sama dan hanya terbatas dengan tembok. Sehingga petugas Damkar sulit untuk memadamkan api.
“Pukul 03.10 WIB petugas Damkar melakukan pemadaman yang berada di bahan mentah yang siap olah berada di tempat penyimpanan bagian belakang,” jelasnya.
Karena banyaknya material dan bahan yang mudah terbakar membuat api kian membesar. Petugas baru dapat memedamkan api sekitar pukul 08.30 WIB.
“Petugas Damkar melakukan Penyisiran kemungkinan adanya titik api yang masih belum padam sekitar pukul 08.15. Pemadaman api yang membakar bangunan baru selesai dipadamkan sekitar pukul 08.30 WIB,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Sunarko, terdapat dua fakror penyebab kekabaran terjadi. Yang pertama yakni diduga api berasal dari tungku tempat pembakaran yang belum habis dipadamkan.
“Kelalaian karyawan tidak melakukan pengecekan ulang bahwa api yang di tungku benar-benar padam,” tambahnya.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pemilik pabrik ditafsir menanggung kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah.
“Kerugian materiil minyak goreng kurang lebih sejumlah Rp220 juta dan bahan mentah kerupuk atau barang yang siap di olah sekitar Rp500 juta. Kemudian juga tempat penggorengan terbakar dan atap Bangunan sebagian habis terbakar,” pungkasnya. (ptu)