Keserempet Kereta di Depan LP Lowokwaru Kota Malang, Warga Bunulrejo Tewas

Proses identifikasi dan olah TKP kecelakaan Kereta Api serempet lansia di depan LP Lowokwaru Kota Malang
Proses identifikasi jenazah korban kecelakaan Kereta Api serempet lansia di depan LP Lowokwaru Kota Malang (Andik Agus/Blok-a.com)

Malang, Blok-a.com – Seorang pria lansia asal Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ditemukan meninggal usai terserempet Kereta Api (KA) Penataran Jurusan Surabaya-Malang. Peristiwa terjadi di perlintasan kereta Api KM +47/7-8, Jalan Mahakam, atau di depan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lowokwaru, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu (15/9/2024).

Korban diketahui bernama Suyono (65), warga Jalan Hamid Rusdi Timur Gang 7 RT 05/RW 16, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Kapolsek Klojen, Kompol Syabain Rahmad Kusyianto mengatakan, berdasarkan keterangan saksi ibu Andreas (65). Sekitar pukul 14.00 WIB, korban datang ke warung milik Ibu Amun untuk memesan kopi.

“Korban memesan kopi sambil duduk-duduk di belakang warung yang bertepatan terdapat jalur kereta api KM +47/7-8,” kata Syabain kepada awak media, Minggu (15/9/2024).

Lebih lanjut, saat pemilik warung melayani pelanggan lain, saksi 2 ( Ibu Andreas) melihat korban saat itu duduk-duduk di jalur rel kereta api..

Sekitar pukul 16.00 WIB, saksi pemilik warung mendengar ada suara kereta api hendak melintas. Spontan saksi bergegas melihat pria lansia tersebut untuk memberitahukan bahwa ada kereta api mendekat dari arah selatan. Sementara, saat itu korban sudah berada di tengah-tengah rel kereta.

Pemilik warung (Ibu Ainun) sempat meneriaki korban, memperingatkan kedatangan kereta yang sudah semakin dekat. Dan korban pun masih menjawab dengan mengiyakan peringatan tersebut.

“Terus saksi 2 pergi kembali masuk ke dalam warung,” beber Kompol Syabain.

Tidak lama berselang, saksi 2 mendengar kereta api terus membunyikan klakson, hingga suara itu membuatnya merasa curiga.

Korban Ditemukan Meninggal Dunia

Akhirnya saksi 2 mencoba memeriksa ke arah rel dan melihat korban sudah terkapar dalam kondisi meninggal. Dengan luka di bagian punggung sebelah kanan dan kedua kakinya, usai terserempet KA Penataran.

“Korban terserempet KA Penataran dari arah Surabaya-Malang hingga tubuhnya terlempar sejauh 15 meter dari titik awal korban duduk di tengah rel. Dan korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan sejumlah luka,” imbuhnya.

Akibat kejadian ini, saksi 2 berlari menuju arah Pos Palang Perlintasan yang ada di sebelah barat Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Petugas pos perlintasan kereta api langsung melaporkan ke Polsek Klojen. Inafis Polresta Malang Kota, dan Tim Medis dari Ambulan Esteh Hangat Kota Malang.

“Setelah dilakukan olah TKP, selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah RSSA Kota Malang mengunakan ambulan Esteh Hangat untuk dimintakan visum,” terang Syabain.

Syabain menambahkan berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban. Kalau korban sudah lama mengalami penyakit sesak napas dan tak kunjung sembuh.

“Tadi sekitar pukul 09.30 WIB, korban berniat melakukan gantung diri di rumahnya, di saat istrinya sedang kerumah anaknya. Namun gagal karena korban tidak kuat mengangkat kursi untuk pijakan hingga korban mengurungkan niatnya itu. Padahal sudah menyiapkan tali tampar dan diikatkan di kusen pintu tengah,” tambah Syabain.

Lalu pada sekitar pukul 13.30 WIB, korban keluar rumah menuju warung mlijo Ibu Sulastri (tetangga korban ) untuk menukar uang, sekaligus meminta maaf atas kesalahan selama ini kepada Ibu Sulastri.

“Korban tukar uang ke Ibu Sulastri dan setelah itu jalan kaki ke arah Pasar Bunulrejo. Hingga sekitar pukul 16.00 WIB, ditemukan meninggal keserempet kereta api,” pungkasnya. (ags/gni)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?