Kota Malang, blok-a.com – Beberapa hari belakangan, banner bergambar Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mulai bermunculan di sejumlah titik, khususnya di wilayah Klojen dan Sukun.
Seperti di Jalan Wilis, beberapa banner tersebut nampak terpasang di depan kawasan pasar buku.
Banner yang menggambarkan Wahyu mengepalkan tangan dengan mengenakan pakaian warna merah itu berhiaskan beberapa slogan, seperti “Pak Mbois”, “Ngalam Asli”, dan “Berselaras untuk Kota Malang berkelas”.
Slogan Pak Mbois agaknya senada dengan motto yang selama ini digaungkan oleh Wahyu, yaitu Kota Malang Mbois Ilakes.
Bahkan di berbagai kesempatan, Wahyu Hidayat tak pernah ketinggalan menyebut slogan ‘mbois’.
Lalu, apakah munculnya banner itu adalah bentuk sosialisasi bakal calon kepala daerah seperti beberapa nama lain yang sudah lebih dulu bertebaran di Kota Malang?
Dalam banner yang terpasang tersebut, memang tidak ada keterangan Wahyu sebagai bakal calon ataupun calon Wali Kota Malang.
Banner tersebut hanya menyebutkan Wahyu sebagai Pj Wali Kota Malang, seperti jabatan yang memang diembannya saat ini.
Akun Sahabat Mbois
Namun selain banner tersebut, ada satu lagi pertanda yang bisa menjadi indikasi Wahyu akan turun ke kontestasi Pilkada Kota Malang 2024 yaitu munculnya akun Instagram @sahabat.mbois.
Akun yang diikuti oleh akun pribadi Wahyu Hidayat itu baru terbentuk pada bulan Juni lalu dengan unggahan pertama bertanggal 22 Juni 2024.
Namun, dalam seminggu terakhir saja, akun @sahabat.mbois mengunggah berbagai informasi kegiatan Wahyu sebanyak 18 kali dari total 24 keseluruhan unggahannya.
Menariknya, akun ini tidak hanya berkutat pada kegiatan yang dilakukan oleh mantan Sekda Kabupaten Malang itu. Unggahan di Instagram Storynya juga menyertakan beberapa rumor politis seputar Wahyu.
Contohnya unggahan Instagram storynya pada hari Sabtu (29/6/2024) berisi berita tentang Partai Golkar yang disebut mulai menjajaki nama alumni ITN Malang itu untuk diusung dalam Pilkada 2024.
Apakah sejumlah pertanda tersebut adalah sinyal Wahyu Hidayat akan segera dipinang salah satu partai untuk diusung menjadi calon kepala daerah?
Ada dua hal yang pasti. Yang pertama, belum ada partai di Kota Malang yang tegas meminang Wahyu secara terbuka. Dan yang beredar di khalayak publik saat ini masih hanya sebatas rumor.
Yang kedua, sebelum dapat menerima pinangan sebuah partai dan melaju di kontestasi Pilkada 2024, Wahyu harus rela menggugurkan jabatannya sebagai Pj Wali Kota Malang terlebih dahulu.
Hal ini telah diatur oleh Pasal 7 ayat (2) huruf t UU Pilkada. Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika pun telah beberapa kali menegaskan peraturan itu.
“Kalau (Pj Wali Kota Malang) mencalonkan diri, harus mundur. Tidak bisa hanya cuti atau sambil menjabat karena statusnya PNS (Pegawai Negeri Sipil),” jelas Made dalam sebuah wawancara dengan awak media.
Yang lebih menarik, Made sempat melontarkan sebuah celetukan kepada Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Malang tentang Ranperda RPJPD Selasa (25/6/2024) lalu.
Dalam rapat itu Erik bertugas menggantikan Wahyu yang berhalangan hadir karena menghadiri Penghargaan Wahana Tata Nugraha di Jakarta.
“Ini Pak Erik ini calon Pj Wali Kota,” kata Made disambut dengan tawa kecil para hadirin di ruang sidang.
Celetukan ini sedikit banyak memiliki relevansi dengan munculnya sinyal Wahyu Hidayat akan turun ke kontestasi Pilkada 2024,
Mengingat Made juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang yang sewajarnya paham betul peta perpolitikan di Kota Malang.(art/lio)