Kota Malang, blok-a.com – Kota Malang tengah mempersiapkan tim sepak bola untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 dengan metode yang berbeda.
Joko Purwosusanto dari KONI Malang mengungkapkan bahwa hampir sebulan terakhir, KONI telah fokus menyiapkan tim dengan menghidupkan kembali kompetisi-kompetisi skala kecil.
“Kita bicara sepak bola di Kota Malang, hampir sebulan ini kami di KONI mempersiapkan khususnya tim sepak bola untuk kita bawa ke Porprov. Seleksinya dengan metode kita hidupkan lagi kompetisi-kompetisi skala kecil,” terangnya.
Joko mengatakan, Ketua Umum KONI Malang, Djoni Sudjatmoko, atau yang akrab disapa Abah Djoni, telah mengunjungi Akademi Sepak Bola Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) untuk mendapatkan masukan terkait metode seleksi ini.
“Abah Djoni sudah mengunjungi ASIFA, tempatnya Mas Aji Santoso. Kami mendapatkan banyak masukan terkait metode seleksi ini dan bagaimana kita akan menjaring atlet-atlet sepak bola,” jelas Joko.
Kompetisi skala kecil ini diharapkan dapat menemukan pemain berbakat yang akan memperkuat tim Kota Malang nantinya dengan efektif.
Untuk mendukung kelancaran seleksi ini, koordinasi dengan tim persiapan seleksi pemain Porprov dan kepengurusan PSSI juga dilakukan untuk mencapai target prestasi yang diharapkan.
“Target dari Ketua Umum KONI, Abah Djoni, adalah agar tim sepak bola Kota Malang berprestasi dalam Porprov 2025. Kami berkoordinasi dengan tim persiapan seleksi pemain Porprov dan kepengurusan PSSI untuk mencapai target ini,” jelasnya.
Metode seleksi dengan kompetisi-kompetisi kecil ini lekat dengan metode seleksi yang diterapkan di Eropa.
Dulunya, model serupa sempat digunakan di Kota Malang namun akhirnya ditinggalkan karena terbentur masalah dana.
Kini, untuk mendongkrak prestasi Kota Malang, metode ini dihidupkan kembali dengan pendekatan yang lebih modern dan efektif.
“Metode seleksi dengan kompetisi-kompetisi skala kecil ini mirip dengan model seleksi pemain di Eropa dan merupakan model lama Kota Malang yang sempat ditinggalkan karena memerlukan lebih banyak dana,” kata Joko.
KONI Malang berharap metode seleksi ini akan memberikan hasil yang maksimal dan mampu mencetak atlet sepak bola berprestasi.
“Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat Kota Malang agar bisa lebih fokus dalam pembenahan kualitas sepak bola di kota ini,” tutup Joko.(art/lio)