Atraksi Barongsai Hingga Lontong Cap Go Meh Meriahkan Imlek di Gunung Kawi Malang

Atraksi barongsai di halaman Klenteng Dewi Kwam Im saat peryaan petupan tahun baru imlek 2024 (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Atraksi barongsai di halaman Klenteng Dewi Kwam Im saat peryaan petupan tahun baru imlek 2024 (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Ribuan warga padati Klenteng Dewi Kwam Im di area Pesarean Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang untuk ramaikan penutupan perayaan Imlek, pada Minggu (3/3/2024).

Mereka berbondong-bondong memadati klenteng yang berlokasi di lereng Gunung Kawi Malang untuk memeriahkan serangkaian acara tahun baru Imlek 2024.

Perayaan tahunan ini juga dimeriahkan dengan atraksi barongsai, leang-leong hingga sajian kudapan lontong cap go meh yang hanya ada satu tahun sekali saat perayaan tahun Imlek.

Dari pantauan Blok-a.com, perayaan berjalan cukup meriah. Sang leang leong naga nampak bersujud di depan altar, bak memohon restu untuk mengawali acara. Selanjutnya, ia asik berputar meliuk menghibur para penonton.

Hal yang sama juga dilakukan oleh dua barongsai yang berwarna merah dan kuning. Mereka nampak bergoyang seirama, sesekali mereka mengampiri penonton untuk mengambil ampau yang disodorkan.

Penasehat Yayasan Ngesti Gondo Pesarean Gunung Kawi, Raden Roro Yuswarini menerangkan, perayaan cap go meh ini merupakan kali keduanya digelar di Klenteng Dewi Kwam Im yang berlokasi di area pesarean Gunung Kawi.

“Hari ini kami ikut serta memperingati penutupan imlek yang itu adalah cap go meh. Sehingga dalam momen ini kita manfaatkan untuk bisa lebih bersama dengan masyarakat lainnya,” ujarnya saat ditemui di Gedung Nitirejan area Gunung Kawi

Ririn sapaan akrabnya, merincikan, sejumlah kegiatan yang turut memeriahkan penutupan imlek diantaranya yakni senam zumba, jalan santai, drum band.

Kemudian, pertunjukan barongsai dan leang-leong, dan ditutup dengan makan bersama lontong cap go meh.

“Persiapannya acara ini sekitar satu mingguan. Termasuk juga latihan anak-anak barongsai dan drum band. Tadi kita siapkan lontong cap go meh seribu porsi, tapi kurang akhirnya kita tambah 200 dan masih kurang lagi,” katanya.

Ia menyebut, antusias masyarakat cukup tinggi untuk perayaan tahun baru imlek tahun ini. Bahkan tidak hanya dari warga sekitar, ada juga warga luar daerah yang datang. Bahkan, wisatawan dari dari luar juga turut hadir merayakan.

“Di sini campur aduk, dari latarbelakang agama mana saja kami bersama dan tidak ada barasan dalam hal apapun. Kerukunan umat beragam masih kental, ada yang kristen, budha, hindu, mayoritas muslim. Tapi kita gak pernah bicara tentang agama,” bebernya.

Selain untuk merayakan, lanjut Ririn, serangkaian acara tersebut juga ditujukan untuk disampaikan di media sosial (medaos) sebagai edukasi masyarakat terhadap kondisi area Pesarean Gunung Kawi itu sendiri.

“Kita manfaatkan momen ini terkait situasi medsos, kalau gak ada something gak ada yg diunggulkan atau ditampilkan lalu kita mau mengedukasi lewat apa. Informasi ini untuk pengingat aja bahwa kami masih ada,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?