Kabupaten Malang, blok-a.com – Pergantian musim menjadi penyebab meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Malang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat kenaikannya mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 lalu.
Kepala Dinskes Kabupaten Malang, Nur Syamsu Dhuha menyebutkan, sejak Januari hingga Juni 2024 kasus DBD di Kabupaten Malang mencapai 133 kasus. Sedangkan tahun 2023 pada periode yang sama, ada sebanyak 64 kasus.
Maka jika dibandingkan, maka kasus DBD di Kabupaten Malang mengalami kenaikan hingga 2 kali lipat.
“Kenaikan kasus DBD terjadi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Malang. Hal itu dipengaruhi oleh perubahan iklim El-Nino yang terjadi,” ujar Syamsu saat dikonfirmasi Blok-a.com, Rabu (3/7/2024).
Menurut Syamsu, fenomena El Nino itu sendiri dapat mempengaruhi terjadinya perubahan cuaca dari musim panas ke musim penghujan. Maka, bersamaan dengan itu juga terjadi perkembanganbiakan nyamuk yang pesat pula.
“Kenaikan suhu yang secara tidak langsung itu turut mempengaruhi kenaikan perkembangbiakan dan intensitas gigitan nyamuk penular DBD,” jelasnya.
Sebelumnya, pihaknya juga mengaku telah melakukan kegiatan kewaspadaan dini dan penanggulangan kasus DBD sebelum masa penularan.
Kegiatan tersebut berupa Bulan Bakti Gerakan (BBG) PSN 3M-Plus yang dilaksanakan secara serentak bersama seluruh lapisan masyakat, Larvasidasi selektif pada tempat-tempat penampungan air (TPA) dan tempat non TPA yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes.
“Penyediaan sarana prasarana pelayanan kasus DBD di fasyankes mulai Rapid Diagnostic Test Dengue, Larvasida hingga racun fogging,” pungkasnya. (ptu/bob)