Harga Telur – Cabai Rawit di Pasar Kepanjen Malang Naik Jelang Ramadhan

Hal tersebut disampaikan oleh pedagang Pasar Kepanjen, Umi (52). Ia menerangkan, kenaikkan harga bahan pangan di Pasar Kepanjen Malang
Ilustrasi cabai rawit di salah satu lapak Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Sejumlah bahan pangan di Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang mengalami kenaikan jelang bulan suci Ramadhan 2024. Bahan pangan yang naik di Malang itu adalah telur, cabai rawit, bawang putih dan merah, pada Senin (4/3/2024).

Hal tersebut disampaikan oleh pedagang Pasar Kepanjen, Umi (52). Ia menerangkan, kenaikkan harga bahan pangan di Pasar Kepanjen Malang tersebut telah terjadi sejak sepekan terakhir jelang bulan Ramadhan.

Disebutkan Umi, harga cabai rawit sebelumnya berkisar di hargaa Rp50 ribu perkilogram. Sedangkan saat ini, terjadi kenaikan mencapai Rp70 ribu perkilogramnya.

Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih juga mulai merangkak naik. Sebelumnya harga bawang merah dan putih berkisar Rp30 ribu hingga Rp32 perkilogram, namun saat ini kenaikannya mencapai Rp35 ribu perkilogram.

“Karena mau puasa semua bahan pada naik, harga cabai dan bawang merah yang paling besar. Tapai kalau cabai Probolinggo masih murah sekitar Rp50 ribu tapi kualitasnya kurang,” ujar Umi saat ditemui Blok-a.com di lapak Pasar Kepanjen, Senin (4/3/2024).

Selain itu, kenaikan juga terjadi pada komoditas telur ayam. Harganya kian meroket setiap harinya, kata Umi, kenaikan telah terjadi cukup lama dan berjenjang.

Sebelumnya, harga telur ayam dikisaran Rp27 ribu sampai Rp28 ribu perkilogram. Namun, perhari ini kenaikan mencapai Rp32 ribu perkilogram. Ia memprediksi, kenaikan akan terus terjadi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Ini kan mau puasa terus lebaran, kebutuhan banyak. Orang banyak bikin kue lebaran, jadi ada peningkatan. Mungkin sampai selesai lebaran kalau telur,” katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Satgas Pangan Kabupaten Malang, AKP Gandha Syah Hidayat saat sidak pasar. Ia menyebutkan, sejumlah bahan pokok dan penting (Bapokting) mengalami kenaikan di Pasar Kepanjen.

“Penyebab naiknya harga cabe rawit karena masalah kecepatan distribusi saja. Sebab beberapa daerah ada yang gagal panen,” ujar Gandha saat ditemui usai sidak pasar, Senin (4/3/2024).

Ia menerangkan, kenaikan tersebut juga telah disampaikan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang.

Hal tersebut bertujuan agar dinas terkait segera mengambil langkah. Salah satunya caranya yakni dengan mempercepat sirklus panen maupun pengiriman, dengan tujuan agar komoditas cabai segera kembali membanjiri pasaran.

“Himbauan kepada masyarakat agar perlu panik. Intinya Pemkab Malang dan Forkopimda sangat menjaga stabilitas dan dinamikan harga di pasar, dalam persiapkan ramdahan dan hari raya,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?