Kota Malang, blok-a.com – Para penikmat masakan berbahan dasar daging tidak usah khawatir harga bawang merah.
Sebab, bahan dapur yang digunakan sebagai bumbu maupun pelengkap masakan seperti sate kambing, gule, soto, bahkan sambal tidak akan naik menjelang Idul adha.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan dalam High Level Meeting bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bahwa harga-harga bahan pokok, terutama bawang merah, dipastikan stabil jelang Idul Adha.
Wahyu menjelaskan, hal ini diraih melalui kerjasama dengan Kabupaten Probolinggo, salah satu produsen utama bawang merah di Jawa Timur.
“Alhamdulillah dari beberapa kategori yang disampaikan oleh Mendagri, kita termasuk dalam kategori aman. Hal ini dikarenakan kita sudah melakukan kerja sama antar daerah (KAD) dengan Probolinggo. Kita mengantisipasi, sekitar dua minggu yang lalu kita borong dan sebarkan di pasar-pasar dan akhirnya ini bisa menekan harga jual di Kota Malang,” jelasnya.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Kota Malang mengalami deflasi sebesar -0,08 persen pada bulan Mei 2024.
Penurunan harga ini terutama disebabkan oleh melimpahnya pasokan komoditas seperti bawang merah, cabai rawit, dan telur ayam yang masing-masing turun sebesar -5,41 persen, -19,32 persen, dan -4,09 persen.
Deflasi ini menunjukkan adanya penurunan harga barang dan jasa secara umum di Kota Malang, yang turut membantu menjaga daya beli masyarakat menjelang Idul adha.
Wahyu menegaskan bahwa TPID Kota Malang akan terus memantau perkembangan harga bahan pokok, terutama menjelang Idul adha, ketika permintaan biasanya meningkat.
Upaya-upaya seperti pengecekan langsung ke Bulog dan pasar tradisional dilakukan untuk memastikan ketersediaan barang dan harga yang stabil.
“Meskipun saat ini deflasi, tapi kami akan tetap pantau fluktuasinya. Kita lakukan intervensi, diantaranya kita cek ke Bulog dan pasar untuk komoditi lainnya cukup aman. Saat ini kami fokus mengendalikan inflasi jelang Idul adha besok agar tidak ada kenaikan yang terlalu tinggi,” tutur Wahyu.
Selain itu, Pemkot Malang juga meluncurkan program-program seperti Sekolah Peduli Inflasi, Kantor Peduli Inflasi, dan Sepasar Pedas untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat serta pedagang mengenai inflasi.
Program-program tersebut adalah program penanganan jangka pendek yang dicanangkan oleh Pemkot Malang agar angka inflasi tetap terkendali. Tidak hanya untuk selama idul adha, namun akan diteruskan hingga harga dapat dipastikan stabil.