DPUPRPKP Analisa Jalan Sekitar Kampus, Bakal Dibangun Trotoar Jika Memungkinkan

Tak Ramah Pejalan Kaki, Trotoar di Jalanan Kota Malang Hilang Dibuar Parkir, Hingga PKL
Trotoar tak layak di Jalan Surabaya Kota Malang (blok-a/Satria Akbar Sigit)

Kota Malang, blok-a.com – Adanya sejumlah jalan di sekitar kampus yang masih belum memiliki trotoar ternyata sudah menjadi perhatian Dinas PUPRPKP Kota Malang.

Kepala Dinas PUPRPKP Dandung Djulharjanto menyebut beberapa jalan seperti Jalan Sunan Kalijaga atau belakang UIN dan Jalan Terusan Surabaya barat UM, yang merupakan akses utama banyak mahasiswa yang ngekost, menjadi perhatian utama. Dia menjelaskan, jika memungkinkan, jalan di sekitar kampus Kota Malang bakal dibangun trotoar.

“Kita juga meliihat salah satunya kepadatan ya, kalau memang di situ dimungkinkan diberikan akses trotoar atau fasilitas pejalan kaki akan kita berikan,” terang Dandung.

Namun, Dandung menyebut bahwa perencanaan ini masih memerlukan Analisa terkait lebar jalan yang berpengaruh langsung ke kepadatan kendaraan yang melintas di sana.

Kedua jalan tersebut terbilang ramai dilalui para pengguna jalan, namun lebar jalannya memang kecil dan padat dengan bangunan di kedua sisinya.

“Tapi kita kan juga harus menganalisa juga, begitu kita membangun trotoar kan akan memakan badan jalan yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap kemacetan lalu lintas di sana. Jadi akan kita lakukan Analisa dulu nanti,” terangnya.

Dandung mengatakan, sempitnya lahan di kedua jalan juga disebabkan oleh pembangunan yang kadang semakin maju ke arah jalan. Acap kali, pembangunan di kedua titik tersebut baik untuk lahan pertokoan atau lainnya dibuat sangat mepet ke jalan.

Hal ini berpengaruh langsung ke ketersediaan lahan yang bisa digunakan untuk membangun fasilitas pejalan kaki yang layak bagi para pengguna.

Sehingga, lahan yang tersisa untuk pejalan kaki yang melintas dan rencana pembangunan fasilitas pejalan kaki semakin sedikit. Bahkan kerap kali terlihat pejalan kaki harus berjalan di jalan aspal yang notabene beresiko.

Karena itu, ia menghimbau agar masyarakat dapat membantu Pemerintah Kota Malang untuk memantau pembangunan di sekitar lingkungan mereka.

“Itu memang ada pelanggaran di sana, Cuma sebetulnnya kita minta juga dukungan dari masyarakat. Kalau ada orang yang membangun itu kita minta bisa saling memperingatkan. Terutama perangkat-perangkat wilayah, karena kadang ada sungkan-sungkan juga,” ujar Dandung.

Partisipasi aktif dari masyarakat ini akan berperan penting dalam membantu Pemkot Malang untuk bisa membangun kota ini dengan lebih tertata dan indah.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?