Indeks Masyarakat Digital Jatim 2022 Capai 39,42 Lampaui Nasional

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono.

Surabaya, blok-a.com – Indeks Masyarakat Digital (IMD) Jatim 2022 tembus angka 39,42, melebihi indeks masyarakat digital nasional di angka 37,80. Angka itu berdasarkan hasil survei dari Kementerian Kominfo RI di 2022.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan itu di sela mengunjungi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Festival Nasional 2023 di Balai Pemuda Surabaya, Jumat (27/10/2023).

Tak hanya IMD yang di atas nasional, Indeks Literasi Digital (ILD) di Jatim 2022 juga mencapai 3,58 di atas angka nasional yang mencapai angka 3,54.

Ia mengatakan, percepatan teknologi digitalisasi saat ini sejalan dengan reformasi birokrasi yang digaungkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Menurutnya, peranan KIM memberi dampak positif bagi implementasi program pemerintah. KIM di Jatim akan diberikan tugas untuk bekerja bersama ikut mengatasi persoalan sosial yang terjadi seperti kemiskinan, stunting hingga pernikahan dini.

“Melalui KIM ini sangat efektif. Maka kami akan mendorong teknologi bisa masuk dan berkembang di masyarakat terutama program pemerintah bisa tersampaikan,” terangnya.

Potensi KIM di Jatim, lanjutnya, terbukti sangat besar secara nasional. Tercatat dari 1.190 KIM se Indonesia yang terdaftar di Kemenkominfo RI, sebanyak 797 KIM atau sekitar 69 persen berasal dari Jawa Timur.

Sekdaprov menyampaikan, penunjukan Jatim sebagai tuan rumah sudah tepat karena 69 persen KIM berasal dari Jatim. Jika muara agar masyarakat semakin digital, maka Pemprov Jatim juga harus berkomitmen untuk semakin digital terutama dalam menyampaikan program kepada masyarakat.

“Potensi yang besar ini menunjukkan komitmen Jawa Timur pada KIM begitu besar. Maka, sudah sepantasnya KIM Fest Tahun 2023 jika ditempatkan di Surabaya, Jawa Timur,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, di era teknologi digital saat ini terdapat dua tantangan atau dua wajah yang berbeda.

Wajah Pertama yakni Teknologi Digital mempermudah kehidupan masyarakat dengan teknologi. Teknologi yang dilakukan bahkan tidak mengenal ruang dan waktu. Begitu juga dengan komunikasi menggunakan teknologi bisa dilakukan dengan siapapun dan kapanpun.

Sementara, wajah berbeda ditunjukkan bagaimana teknologi digital memberi dampak negatif kepada masyarakat. Penggunaan teknologi digital yang tidak baik akan menjadikan dis informasi kepada masyarakat hingga banyaknya produk berita bohong atau hoax yang diterima oleh masyarakat.

Dari dua hal tersebut, Usman meyakini bahwa KIM memegang peranan penting untuk menjadi mengatasi segala persoalan di tengah tengah masyarakat. KIM harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. Nilai penting dari KIM adalah kesetaraan yang terwadahi dalam bentuk komunitas.

“KIM ini membantu pemerintah karena mengedepankan Komunitas. KIM bisa mengubah cara berfikir masyarakat. Karena KIM bergerak dan bekerja bedasarkan informasi sebenar benarnya. Saya menyampaikan terima kasih kepada KIM yang mau bekerja keras untuk terus aktif menyebarkan informasi kepada masyarakat,” tutupnya.

Dalam kesempatan itu, KIM Festival 2023 digelar 27-28 Oktober 2023. Di sini ditampilkan berbagai produk produk KIM dari seluruh Indonesia.(kim)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?