Kota Malang, blok-a.com – Terkait kabar tentang wisuda yang terkesan wajib untuk siswa Kelas 6 SDN Kauman 3 Kota Malang, Sofi sebagai Ketua Paguyuban Wali Murid dan Komite Sekolah angkat bicara.
Saat ditemui Blok-a.com pada hari Sabtu (18/5/2024), ia menyatakan bahwa kewajiban untuk iuran wisuda wali murid SDN Kauman 3 Malang tersebut tidak benar, dan terkesan dibesar-besarkan.
Sofi mengatakan bahwa untuk tahun ini sebenarnya tidak ada rencana pelaksanaan prosesi wisuda, mengacu pada himbauan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang.
“Untuk kata-kata wisuda, padahal itu kita adakan bukan prosesi wisuda tapi tasyakuran kelulusan seperti himbauan kepala dinas pendidikan agar tidak diadakan wisuda,” terangnya.
Oleh karena itu, ia juga menerangkan bahwa adanya kabar bahwa wali murid ditarik biaya wisuda sebesar Rp 800.000 juga tidak benar.
“Jadi pernyataan wisuda dengan biaya Rp 800.000 itu salah. Yang betul, dana kurang lebih Rp 800.000 itu untuk semua kegiatan dari semester 1 bulan Juli 2023 sampai bulan Mei 2024,” tambahnya.
Sofi menerangkan, bahwa setiap bulannya siswa hanya ditarik iuran sebesar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu rupiah saja sebagai iuran paguyuban.
“(Dana) itu dimasukkan ke dalam uang paguyuban anak-anak sebesar 20 ribu sampai 25 ribu rupiah per bulan, dikalikan sepuluh bulan tadi. Jadi totalnya Rp 250 ribu. Pernyataan tentang biaya Rp 36 juta itu salah. Tidak ada biaya sampai segitu,” tutur Sofi.
Selanjutnya, Sofi juga menerangkan bahwa tidak pernah ada proses penagihan biaya apa pun kepada orang tua murid. Ia sebagai ketua paguyuban dan komite hanya rutin memberikan informasi terkait dana yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan siswa.
Dan andaikan ada wali murid atau siswa yang tidak berkenan dengan rencana kegiatan yang telah dijabarkan, mereka dibebaskan untuk tidak berpartisipasi.
“Kita tidak pernah menagih, mas. Cuma kita beberkan ini biayanya sekian, anak ini bayarnya sekian. Jadi andaikan ada yang tidak berkenan boleh, tidak apa-apa, tidak ada paksaan,” terangnya. (art/bob)