Polisi Libatkan Saksi Ahli dalam Penyelidikan Kecelakaan Maut di Area Bromo Malang

Penyelidikan kecelakaan di area Gunung Bromo Malang
Kondisi mobil yang terlibat kecelakaan di jurang kawasan TNBTS Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Satlantas Polres Malang libatkan saksi ahli dalam proses penyelidikan peristiwa kecelakaan maut yang terjadi di jurang kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. 

Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Gatra menerangkan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut di area Gunung Bromo yang menyebabkan empat korban tewas dan lima korban luka-luka. 

“Ini masih pendalaman materi, tadi kami sudah datangkan saksi ahli dari Singosari. Namun ini masih kami kaji kembali, nanti kalau sudah genap akan kami sampaikan,” ujar Adis saat dikonfirmasi awakmedia, Rabu (15/5/2024). 

Sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian juga turut dimintai keterangan atas peristiwa tragis tersebut. Kendati demikian, para saksi hanya dimintai keterangan awal saja. Sebab para saksi tidak mengetahui awal mula peristiwa itu terjadi. 

“Saksi hanya pemeriksaan awal saja, karena saksi yang di TKP pun bukan yang melihat dari awal kejadian. Saksi yang melaporkan (peristiwa) ini saksi yang mengetahui pasca kejadian,” jelasnya. 

Dugaan sementara, kecelakaan di jalur pariwisata tersebut dikarenakan adanya kecepatan yang lumayan tinggi pada kondisi jalan yang menurun. Hal tersebut juga dibuktikan dengan ditemukannya bekas rem yang berada di lokasi kejadian. 

“Dugaan sementara kecepatannya bukan kecepatan tinggi, tapi lumayan tinggi. Jadi yang seharusnya memeng pelan, namun ini bisa dikatakan lumayan tinggi karena pengereman yang ada hanya di titik marka itu,” jelasnya. 

Hal tersebut juga diperkuat dengan bukti hand rem yang posisinya berada di atas. Artinya, pengemudi diduga sempat melakukan upaya terakhir dengan memfungsikan hand rem. 

“Pengeriman itu didukung dengan adanya bukti pada saat evakuasi kemarin, posisi tuas hand rem berada di atas. Dengan tuas hand rem posisi naik, sedangkan untuk posisi gigi transmisi berada di posisi nomor tiga matic. Artinya ada upaya untuk pengeriman, namun upaya itu sepertinya upaya terakhir,” tegasnya. 

Dari sejumlah bukti yang ditemukan saat evakuasi di lokasi kejadian, sambung Adis, ia juga akan mensinkronkan dengan hasil pemeriksaan kendaraan oleh saksi ahli.  

“Dugaan utama kalau ngeblong sepertinya tidak, nah secara gambaran umum tadi pemeriksaan rem masih bisa berfungsi tapi tidak maksimal. Itu akan kami sinkronasikan dengan hasil dari pemeriksaan kendaraan tersebut,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?