Bukan Pembongkaran, PT Waskita Sebut Gate 13 Stadion Kanjuruhan Dilakukan Penguatan

Situasi gate 13 usai dilalukan pembongkaran (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Situasi gate 13 usai dilalukan pembongkaran (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

 

Kabupaten Malang, blok-a.com – Baru-baru ini gate 13 Stadion Kanjuruhan ramai diperbincangkan publik. Hal tersebut dikarenakan adanya pembongkaran pintu yang jadi saksi bisu tragedi kelam 1 Oktober 2022 silam.

Pihak PT Waskita Karya selaku pemenang tender untuk menggarap proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan jelaskan alasan dibongkarnya gate 13 Stadion Kanjuruhan.

Melalui Project Manager renovasi Stadion Kanjuruhan dari PT Waskita Karya, Vino Pramudia, menjelaskan bahwa keselamatan menjadi pertimbangan dibongkarnya gate yang banyak memakan korban pada tragedi 1 Oktober 2022 lalu.

“Alat yang digunakan untuk melakukan pengeboran cukup besar dan mengharuskan dinding tembok gate 13 dipuhar. Jika tidak dilakukan pengeboran untuk penguatan tiang fondasi, maka akan berdampak fatal,” ujar Vino saat ditemui usai berdoa bersama keluarga korban, Sabtu (27/7/2024).

Ia menjelaskan, seluruh bangunan Stadion Kanjuruhan sudah dilakukan penguatan. Saat ini hanya menyisakan dua AS di area pintu 13, otomastis akan menjadi kelemahan struktur di area tersebut.

“Sehingga (kelemahan bangunan) itu yang kami khawatirkan. Oleh karena itu kami tetap laksanakan perkuatan,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penguatan tersebut dengan melakukan penambahan titik-titik pondasi jenis mikro plain yang membutuhkan alat berat atau bored pile.

“Karena alat bored pile dimensinya cukup besar dan tinggi kurang lebih tiga meter dan lebar kurang lebih satu setengah hingga dua meter. Sehingga mau gak mau, secara teknikal dinding harus direlokasi untuk mobilitas alat berat tersebut,” jelasnya.

Kendati demikian, ia memastikan seluruh bangunan akan dikembalikan seperti semula. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pertimbangan dan komunikasi kembali yang dilakukan bersama keluarga korban tragedi kanjuruhan.

“Bisa dilihat ini ada beberapa campuran, karena memang kalau kita kembalikan 100 persen gak mungkin. Tapi ini kita pasang dinding, sesuai komitmen kami dengan keluarga korban YKTK,” ucapnya.

Upaya tersebut dengan menghadirkan kembali instrumen-instrumen sebagai sarana pengingat dan sarana memorabilia, sehingga diharapkan kesakralan yang diharapkan tetap ada.

“Maka puing-puing yang kami relokasi kami pasang bersamaan dengan pasangan baru. Sehingga harapan kami kesakralan itu tetep ada walaupun memang dinding yang sebelumnya sudah direlokasi,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?