Kabupaten Malang, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten Malang akan membangun Monumen Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober di kawasan Stadion Kanjuruhan dengan konsep yang sama seperti monument zero ground bomb bali di Legian, Kuta, Bali.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Malang HM Sanusi usai kehadirannya dalam Munas Aremania Satu di Gedung Dome Universitas Muhammadiyah Malang lalu.
Sanusi menyebut bahwa monumen Tragedi Kanjuruhan di Malang ini akan dibuat mirip dengan Monumen Bom Bali di Jalan Legian yang mengenang para korban tragedi Bom Bali pada 12 Oktober 2002.
“Monumennya mirip dengan Bom Bali, kemarin sudah sempat ditayangkan,” jelasnya.
Dalam monumen untuk mengenang korban bom bali terdapat sebuah prasasti yang memuat nama-nama korban dan asalnya.
Di lokasi monumen tersebut rutin diadakan upacara peringatan setiap tanggal 12 Oktober untuk mengenang para korban yang telah meninggal.
Konsep yang sama ini akan diaplikasikan ke Monumen Tragedi Kanjuruhan, dengan sejumlah informasi terkait Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Sanusi mengungkapkan bahwa monumen akan dibangun di depan Gate 13, tempat para suporter berdesakan untuk keluar dari stadion saat laga Arema vs Persebaya yang mengakibatkan ratusan korban jiwa.
“Monumen Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober akan dibangun di depan pintu 13 dan akan dikelola oleh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan,” ucapnya.
Monumen ini akan dibangun setelah renovasi Stadion Kanjuruhan selesai dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI).
“Nanti akan kita bahas lagi teknisnya, tapi yang jelas pengelolaan Monumen Tragedi Kanjuruhan akan kita kerjasamakan dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan,” tambahnya.
Sanusi juga merencanakan pembangunan taman lalu lintas yang akan dikelola bersama Polres Malang.
“Ada juga taman lalu lintas yang selama ini kita kerja sama dengan Polres Malang, maka pengelolaan wisata edukasi lalu lintas nantinya teman-teman Aremania saya minta untuk mengelola bersama dengan Pemerintah Kabupaten Malang,” jelasnya.
Dia berharap agar pertandingan sepak bola menjadi tontonan yang menyenangkan dan menghibur masyarakat, serta bisa memajukan UMKM di sekitar Stadion Kanjuruhan sehingga dapat berkembang kembali.