Kota Malang, Blok-a.com – Di tengah stigma dan melawan rasa ragu, komunitas Pejuang Mimpi hadir untuk menunjukkan bahwa anak-anak dengan Down Syndrome mampu berkarya dan menjadi individu yang mandiri.
Ya, di Kota Malang, terdapat sebuah komunitas yang berisikan orang tua dengan anak Down Syndrome. Tak sekadar komunitas, namun mereka juga memberikan dan membimbing anak down syndrom sesuai dengan bakat dan minat mereka.
Hal itu bertujuan untuk memberikan wadah bagi anak-anak mereka untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.
Founder komunitas Pejuang Mimpi, Sri Rahayu, menyebut bahwa anak-anak down syndrom yang didampinginya memiliki banyak minat beragam.
Anggota Pejuang Mimpi memiliki minat yang beragam, mulai dari fashion, kuliner, hingga karya kriya.
Di bawah bimbingan orang tua, mereka belajar berbagai keterampilan, seperti menjahit, memasak, dan membuat berbagai macam kerajinan tangan.
“Salah satunya ini, mug ini menggunakan teknik ecoprint dengan metode kukus selama 30 menit,” kata dia.
Kemudian, mereka juga menjual berbagai karya kriya yang lain, seperti dompet, kaos, kipas tangan, dan lain-lain.
Komunitas Pejuang Mimpi bukan hanya tentang berwirausaha. Bagi para orang tua, komunitas ini menjadi tempat untuk saling berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan.
“Jadi kami ingin menunjukkan mereka dengan bangga, bahwa bakat-bakat mereka ini juga banyak,” ujar Sri.
Mereka juga berharap komunitas ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Down Syndrome dan menghapus stigma yang selama ini melekat pada anak-anak dengan kondisi tersebut.
“Melalui komunitas ini, anak-anak Down Syndrome menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan dan bakat yang tidak kalah dengan orang lain. Ada anak-anak kami juga bisa fashion show, ada yang bisa musik. Bahkan kami membuat band musik berisi anak-anak down syndrom, juga teman-teman difabel yang lain. Seperti tunanetra, tunadaksa,” beber dia.
Diharapkan, anak-anak down syndrom di bawah komunitas ini mampu berkarya dan menjadi individu yang mandiri. Komunitas Pejuang Mimpi menjadi bukti nyata bahwa anak-anak Down Syndrome memiliki mimpi yang sama dengan anak-anak lainnya untuk hidup bahagia dan diterima oleh masyarakat. (wdy/bob)