Cara Pemkot Malang Tekan Harga Barang Merah yang Naik

Harga Cabai di Kota Malang Naik Signifika, Gegara Musim
Ilustrasi/Bahan-bahan pokok di Pasar Kota Malang. (blok-a.com/Nashrul)

Kota Malang, blok-a.com – Harga bawang merah di Kota Malang mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini diungkapkan oleh Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat saat memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Kasin dan Indogrosir, Selasa (21/5/2024).

Menurut Wahyu, secara umum harga bahan pangan di Kota Malang masih terkendali. Namun, dua komoditas yang perlu diawasi adalah bawang merah dan cabai rawit, sesuai dengan instruksi dari Kemendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi kemarin.

Sementara itu, dari pemantauan di pasar, harga bawang merah memalng telah merangkak naik. Kenaikan harga bawang merah di Kota Malang tidak hanya terjadi di Kota Malang, namun juga daerah lain. 

Hal ini diduga disebabkan oleh ketersediaan komoditas yang terbatas dan tingginya permintaan.

“Kalau dari kemarin terkait dengan ketersediaan kan juga musimnya, akhirnya bawang merah langka. Juga karena permintaan tinggi, tapi beberapa daerah juga seperti itu,” tambah Wahyu.

Untuk saat ini, bawang merah Probolinggo menjadi primadona di pasaran meskipun harganya lebih mahal dibandingkan bawang merah lokal dari Kabupaten Malang.

“Di pasar tadi ada beberapa pedagang juga berbeda-beda. Tapi yang banyak dicari adalah bawang merah dari Probolinggo. Stok bawang merah dari Kabupaten Malang ada, tapi lebih diminati yang Probolinggo padahal harganya masih tinggi,” ujar Wahyu.

Menanggapi permasalahan ini, Pemkot Malang tak tinggal diam telah memperkuat kerjasama antar daerah, khususnya dengan Kabupaten Probolinggo, yang terkenal sebagai sentra penghasil bawang merah.

Kerjasama ini bertujuan untuk mengamankan pasokan bawang merah di Kota Malang. Bawang merah dari Probolinggo akan didatangkan dan dijual kembali kepada masyarakat melalui Warung Tekan Inflasi (WTI).

Pembukaan kembali WTI oleh Pemkot Malang diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat dan menjaga stabilitas harga bawang merah di Kota Malang.

“Dengan cenderung naiknya bawang merah, kita akan buka WTI. Kita akan kulakan ke Probolinggo karena sudah kerjasama untuk bisa kita bawa dan jual dengan harga murah di sini. Agar bawang merah bisa terkendali,” ungkap Wahyu.

Meskipun daya beli masyarakat masih tergolong baik, Wahyu menegaskan bahwa inflasi harus tetap dijaga. Kebutuhan masyarakat Kota Malang terhadap bawang merah mencapai 10 ton setiap bulannya.

“Daya beli masyarakat dengan kondisi saat ini baik, kan inflasi terkendali. Kalau naik, daya beli akan jadi sulit. Makanya kita selalu kendalikan inflasi supaya daya beli masyarakat bisa tercapai,” tutupnya.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?