Malang, blok-a.com – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengungkap kunci kesuksesan ekonomi Indonesia bertumbuh baik di era Presiden Jokowi.
Sekadar diketahui ekonomi Indonesia pada tahun 2022 memecahkan rekor dalam 8 tahun Presiden Jokowi menjabat. Pertumbuhan ekonomi itu tercatat 5,31 persen, tertinggi sejak tahun 2014.
Prabowo pun mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi itu muncul karena Jokowi merangkul Prabowo yang mana waktu itu musuhnya di Pilpres 2019 lalu.
Jokowi muemutuskan untuk memasukkan Prabowo jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
“Saya ini sudah kalah dua kali sama Pak Jokowi. Jadi saudara-saudara ini beliau (Jokowi) menang. Tapi entah insting entah apa, saat beliau menang kalau di negara lain bisa saja beliau habisi saya sekalian. Tapi tidak, beliau mengajak saya bergabung. Beliau ajak ayo mari sama-sama kita berbakti kepada negara dan bangsa Indonesia,” kata Prabowo di hadapan ratusan kiai kampung dalam acara Diskusi Capres Bersama Perwakilan Kiai Kampung se-Indonesia di Kastil Atamimi Palace Villa Puncak Tidar, Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Sabtu (18/11/2023).
Keputusan Jokowi tidak menyingkirkan Prabowo dan malah mengajak dalam kabinet dinilainya sebagai keputusan benar. Terdapat ketenangan dan kesejukan dalam bermasyarakat.
“Dan ternyata benar, ketika kita bergabung terjadi suatu ketenangan, dan kesejukan,” ujarnya dalam orasi tersebut
Ketenangan dan kesejukan itu membuat masyarakat Indonesia bekerja secara optimal. Akhirnya, menurut Prabowo, ekonomi Indonesia kala dipimpin Jokowi bertumbuh pesat.
“Ekonomi kita tambah maju. Nampknya ekonomi hanya bisa baik kalau ada kesejukan dan ketenangan. Karena kita gak mungkin kita bisa dagang dan bertani dalam keadaan kacau,” ujar Prabowo di hadapan ratusan kiai di Malang.
Bahkan, Prabowo menilai keputusan Jokowi merangkul saingannya pada Pilpres 2019 itu mampu membuat Indonesia sukses menanggulangi pandemi Covid-19 secara cept.
“Pandemi Covid-19 luar biasa
Indonesia salah satu negara paling cepat mengatasinya. Tidak diperkirakan, (karena) mereka (sejumlah pihak) meramalkan Indonesia hancur. Jadi untuk mengatasi ini perlu kesejukan ekonomi,” tuturnya.
Sebagai informasi, diskusi Capres tersebut dikabarkan akan dihadiri juga oleh dua Capres lainnya, Anies Baswedan dan juga Ganjar Pranowo.
Namun hingga berita ini tayang, hanya Prabowo yang memenuhi undangan Najib Atamimi sang pemilik kastil Atamimi di Villa Puncak Tidar Kecamatan Dau Kabupten Malang. (bob)